Oleh: Indra Kurniawan, S.Sos.I
Kalau
boleh berandai-andai, apa pendapat anda jika anda memiliki usaha di mana-mana
kemudian anda setiap hari duduk manis menerima setoran dari keuntungan yang
anda miliki dari usaha yang tersebar diberbagai tempat. Siapa yang tidak ingin demikian,
duduk manis akan tetapi uang tetap mengalir dari setiap arah. Nah, dalam
beramal ternyata bisa terjadi seperti itu. Tidak mengeluarkan banyak tenaga
untk beribadah, akan tetapi pahala anda mengalir dari setiap arah sekalipun
anda sudah dipanggil oleh Alloh subhanahu wata’ala.
Amalan
apakah itu? Yang dengannya seseorang memperoleh aliran pahala yang tak pernah
henti sekalipun sudah berada di alam kubur. Seorang muslim yang baik, tentunya
ia akan cerdas dalam beramal. Ia tidak menyia-nyiakan amalan yang pahalanya
berlipat. Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
اذا مات ابم ادم ان قطع عمله الّا
ثلاث, صدقة جارية, العلم ينتفع به والولد صالح يدعولة
Jika seseorang
wafat, akan terputus amalannya kecuali tiga perkara:
1. Shodaqoh
jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak sholih yang
mendo’akan orang tuanya.” (HR Muslim-Misykat; Abu Dawud, Nasai)
Anak
yang sholih
Anak
adalah perhiasan, dengannnya orang tua akan mendapatkan ketenangan. Sebagaimana
dalam doa-doanya :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta
istri-istri kami penyejuk mata kami” (QS.Al Furqon:74).
Akan
tetapi betapa banyak orang tua yang kecewa, padahal dilihatnya ketika anaknya masih balita begitu lucunya kini setelah
dewasa menjadi anak yang durhaka sekalipun kehidupan dunianya sukses. Betapa
banyak orang tua yang bersungguh-sungguh menjadikan anak-anaknya sukses dunia
akan tetapi untuk kesuksesan akhiratnya dilupakan. Ia antarkan ke tempat-tempat
privat maupun bimbingan belajar agar lulus sekolah dnegan nilai memuaskan, tapi
sungguh sayang tidak diantarkannya anak-anak ke tempat dimana diajarkan baca
tulis al qur’an.
Anak
yang sholih akan mendatangkan kebaikan bagi orang tuanya, baik di kehidupan
dunia maupun akhirat. Dengannya(anak yang sholih) akan senantiasa menghadiahkan
pahala kepada orang tuanya dengan tanpa terkurangi pahalanya.
وان ليس الانسان الّا ممّن سعى
“Dan tidaklah seseorang itui mendapatkan
sesuatu yang diusahakannya”(An Najm: ).
Permasalahannya,
seberapa besar orang tua berkeinginan kuat untuk mendidik anaknya menjadi anak
yang sholih?
Ilmu
yang bermanfaat
Ilmu
adalah cahaya, menjadi penerang seseorang dalam kehidupannya. Alloh membedakan
antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu. Rosululloh member
perumpamaan yang sangat bagus tentang keutamaan orang-orang yang berilmu. Alloh
subahanahu wata’ala berfirman:
قَدْ
جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ
اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى
النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
(QS.Al-Maidah:5-6)
Adapun
ilmu yang bermanfaat rosululloh memberi perumpamaan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي
مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا
بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ
أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ
الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ
الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا
وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً
وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ
مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ
بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ قَالَ
أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ وَكَانَ مِنْهَا طَائِفَةٌ قَيَّلَتْ
الْمَاءَ قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ وَالصَّفْصَفُ الْمُسْتَوِي مِنْ الْأَرْضِ
dari
Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya
adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah. Diantara tanah itu
ada jenis yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
dan rerumputan yang banyak. Dan di antaranya ada tanah yang keras lalu menahan
air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak
dan untuk menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk
lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman.
perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat
memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan
mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat
dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya".
Berkata Abu Abdullah; Ishaq berkata: "Dan diantara jenis tanah itu ada
yang berbentuk lembah yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada
padang sahara yang datar".(HR.
Bukhari)
Orang
yang memiliki ilmu dan ilmunya bermanfaat dalam hadits tersebut diumpamakan
seperti tanah yang disirami air hujan dan tanahnya bisa menyimpan air dan
kemudian menumbuhkan tanaman. Perumpamaan yang sangat bagus sekali, di mana
orang yang berilmu tentunya dengan ilmunya ia jadikan dirinya bermanfaat bagi
diri dan orang lain. Mengajarkan kebaikan kemudian menunjukkan kepada hidayah
kebaikan. Kebaikan dari dakwah ityu sangat besar, salah satunya adalah kita
mendapat pahala dari orang yang kita tunjuki tanpa mengurangi pahala orang
tersebut.
Akan
tetapi, ilmu yang tidak bermanfaat bagaikan tanah yang tidak mampu menampung
air dan tanamanpun tidak bisa tumbuh. Demikian adalah sebuah perumpamaan orang
yang tidak memiliki ilmu yang manfaat, atau bahkan bisa jadi justru tidak
memiliki ilmu, dengannya ia tidak bisa member manfaat bagi diri dan orang lain
terlebih menunjukkan kepada jalan hidayah.
Dengan
ilmu, yang karenanya seseorang mendapatkan hidayah akan membawa kebaikan besar
bagi dirinya. Ia akan senantiasa mendapatkan kucuran pahala dari setiap orang
yang telah diberi petunjuk lantaran kerja keras dakwahnya dengan ilmu yang
dimilikinya, dan itu akan senantiasa mengalir sekalipun sudah dipanggil oleh
Alloh subhanahu wata’ala.
Bersambung
isnyaAlloh…