Minggu, 24 November 2013

Memahami Hak Anak



 Oleh: Indra Kurniawan, S.Sos.I

Setiap orang memiliki harapan, adapun harapan terbaik bagi orang tua yang faham akan agamanya adalah memiliki anak yang sholih. Untuk itu, salah satu pencapaian atau usaha dalam rangka mewujudkan harapannya adalah orang tua harus memenuhi hak-hak yang harus diberikan kepada anak-anaknya.

Sering kali banyaknya orang tua yang tidak tahu akan hak anak-anaknya, sehingga terjadi kekeliruan dalam mendidiknya. Atau bahkan mungkin ketiadaannya harapan terhadap diri orang tua itu sendiri. Sehingga terjadi pembiaran terhadap tumbuh kembang anak. Anak dibiarkan dengan dunianya akan tetapi tidak dikontrol dengan siap mereka bergaul, di mana ia bergaul dan ilmu apa yang mereka dapatkan. Sungguh demikian adalah perkara yang sangat memprihatinkan. Perlu kepekaan setiap orang tua dalam mendidik anak-anaknya, sehingga orang tua faham akan kondisi perkembangan anak-anaknya.

Mendapatkan pendidikan yang layak
Layak yang dimaksud adalah pendidikan yang di dalamnya memuat ilmu-ilmu yang mampu memenuhi kebutuhan masa depan anak dalam hal kehidupan agamanya. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang bersumber dari al qur’an dan as sunnah serta mengambil contoh bagai mana para sahabat rosululloh mengamalkan ajaran Islam, karena para sahabatlah orang-orang yang hidup di generasi pertama. Orang yang melihat bagai mana al qur’an diturunkan kepada rosululloh. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa:

Rosululloh sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Muliakanlah anak-anak kamu dan tunjukkanlah pada mereka adab yang baik” (HR. Ibn Majah)

Pendidikan layak bagi anak memberikan asupan gizi bagi rohani si anak, sehingga dengannya anak mempunya bekal yang cukup. Dengan itu(bekal yang cukup) anak mempunyai perisai yang dengannya mampu menangkal segala kemungkinan buruk yang akan merusak agamanya yakni syubhat dan syahwat. Mengenalkan pokok-pokok dasar keislaman sejak dini sangat tepat, karena anak-anak masih bersih, mudah menagkap dan ilmunya bisa permanen akan diingat sampai kapanpun. Dan di antara ilmu tersebut adalah ilmu yang menjelaskan tentang pemenuhan hak Alloh dan hamba Nya.

Dalam riwat shohih Imam Muslim diceritakan bahwa suatau hari rosululloh berboncengan dengan Mu’ad bin Jabal menaiki keledai. Kemudian rosululloh berkata kepada Mu’adz bin jabal,”wahai Muadz, tahukan kamu apa hak Alloh dan hak hambanya?” kemudian Muadz bin Jabal menjawab, “Alloh dan Rosul Nya lebih tahu”. Kemudian rosululloh berkata lagi.” Hak Alloh yang harus dipenuhi seorang hamba adalah, agar Alloh disembah(diibadahi),adapun hak hamba yang harus dipenuhi Alloh adalah mendapatkan surganya Alloh subhanahu wata’ala”(HR.Muslim dalam kitabul Iman).

 Adapun ketika terjadi kesalahan cara mendidik sejak dini pun, akibatnya sangat fatal. Ia akan tumbuh menjadi anak yang liar ditambah lagi lingkungan yang tidak mendukung untuk perbaikan akhlaqnya. Untuk itu, hak pertama kali yang harus didapat oleh setiap anak adalah dicarikannya calon ibu yang sholihah, mengerti akan kebutuhan agamanya. Dengan fahamnya seorang ibu akan kebutuhan agamanya, diharapkan nantinya jika memiliki anak ia akan menjadi ibu sekaligus guru bagi anak-anaknya. 

Perlu di ketahui bahwa: “Pentarbiyahan anak ialah usaha membentuk mereka dari segi jasmani, aqli, rohani, perasaan dan sosial sehingga menjadi ahli anggota masyarakat yang berguna kepada masyarakatnya”  (sayyid sabiq)

Dalam hal ini yakni mencarikan calon ibu adalah tugasnya para calon ayah yakni setiap laki-laki yang sholih. Tidak mengutamakan cantik atau status social semata, akan tetapi keshaihanlah yang menjadi prioritas utamanya. Yang sangat besar peran seorang ibu yang sholih dalam upaya mencetak generasi-generasi rabbani. Bagai mana mungkin anak yang sholih terdidik dari ibu yang tidak faham agamanya? Nampaknya itu adalah satu hal yang mustahil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar