Oleh: Indra Kurniawan, S.Sos.I
Setiap orang memiliki harapan,
adapun harapan terbaik bagi orang tua yang faham akan agamanya adalah memiliki
anak yang sholih. Untuk itu, salah satu pencapaian atau usaha dalam rangka
mewujudkan harapannya adalah orang tua harus memenuhi hak-hak yang harus
diberikan kepada anak-anaknya.
Sering kali banyaknya orang tua
yang tidak tahu akan hak anak-anaknya, sehingga terjadi kekeliruan dalam
mendidiknya. Atau bahkan mungkin ketiadaannya harapan terhadap diri orang tua
itu sendiri. Sehingga terjadi pembiaran terhadap tumbuh kembang anak. Anak
dibiarkan dengan dunianya akan tetapi tidak dikontrol dengan siap mereka
bergaul, di mana ia bergaul dan ilmu apa yang mereka dapatkan. Sungguh demikian
adalah perkara yang sangat memprihatinkan. Perlu kepekaan setiap orang tua
dalam mendidik anak-anaknya, sehingga orang tua faham akan kondisi perkembangan
anak-anaknya.
Mendapatkan pendidikan yang layak
Layak yang dimaksud adalah
pendidikan yang di dalamnya memuat ilmu-ilmu yang mampu memenuhi kebutuhan masa
depan anak dalam hal kehidupan agamanya. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang
bersumber dari al qur’an dan as sunnah serta mengambil contoh bagai mana para
sahabat rosululloh mengamalkan ajaran Islam, karena para sahabatlah orang-orang
yang hidup di generasi pertama. Orang yang melihat bagai mana al qur’an
diturunkan kepada rosululloh. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa:
Rosululloh sholallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Muliakanlah anak-anak kamu dan tunjukkanlah pada mereka
adab yang baik” (HR. Ibn Majah)
Pendidikan layak bagi anak
memberikan asupan gizi bagi rohani si anak, sehingga dengannya anak mempunya
bekal yang cukup. Dengan itu(bekal yang cukup) anak mempunyai perisai yang
dengannya mampu menangkal segala kemungkinan buruk yang akan merusak agamanya
yakni syubhat dan syahwat. Mengenalkan pokok-pokok dasar keislaman sejak dini
sangat tepat, karena anak-anak masih bersih, mudah menagkap dan ilmunya bisa
permanen akan diingat sampai kapanpun. Dan di antara ilmu tersebut adalah ilmu
yang menjelaskan tentang pemenuhan hak Alloh dan hamba Nya.
Dalam riwat shohih Imam Muslim
diceritakan bahwa suatau hari rosululloh berboncengan dengan Mu’ad bin Jabal
menaiki keledai. Kemudian rosululloh berkata kepada Mu’adz bin jabal,”wahai
Muadz, tahukan kamu apa hak Alloh dan hak hambanya?” kemudian Muadz bin
Jabal menjawab, “Alloh dan Rosul Nya lebih tahu”. Kemudian rosululloh
berkata lagi.” Hak Alloh yang harus dipenuhi seorang hamba adalah, agar
Alloh disembah(diibadahi),adapun hak hamba yang harus dipenuhi Alloh adalah
mendapatkan surganya Alloh subhanahu wata’ala”(HR.Muslim dalam kitabul
Iman).
Adapun ketika terjadi kesalahan cara mendidik
sejak dini pun, akibatnya sangat fatal. Ia akan tumbuh menjadi anak yang liar
ditambah lagi lingkungan yang tidak mendukung untuk perbaikan akhlaqnya. Untuk
itu, hak pertama kali yang harus didapat oleh setiap anak adalah dicarikannya
calon ibu yang sholihah, mengerti akan kebutuhan agamanya. Dengan fahamnya
seorang ibu akan kebutuhan agamanya, diharapkan nantinya jika memiliki anak ia
akan menjadi ibu sekaligus guru bagi anak-anaknya.
Perlu di ketahui bahwa: “Pentarbiyahan
anak ialah usaha membentuk mereka dari segi jasmani, aqli, rohani, perasaan dan
sosial sehingga menjadi ahli anggota masyarakat yang berguna kepada
masyarakatnya” (sayyid sabiq)
Dalam hal ini yakni mencarikan
calon ibu adalah tugasnya para calon ayah yakni setiap laki-laki yang sholih.
Tidak mengutamakan cantik atau status social semata, akan tetapi keshaihanlah
yang menjadi prioritas utamanya. Yang sangat besar peran seorang ibu yang
sholih dalam upaya mencetak generasi-generasi rabbani. Bagai mana mungkin anak
yang sholih terdidik dari ibu yang tidak faham agamanya? Nampaknya itu adalah
satu hal yang mustahil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar